Siswa SMKN 1 Sakra Kabupaten Lombok Timur saat peraktik memproduksi pakan ayam dibimbing oleh Guru-gurunya. Photo:Irwan |
Guru Produktif Peternakan SMKN 1 Sakra Muksin mengatakan, siswa dan para guru sedang melakukan pembuatan pakan ternak ayam kampung. Hal ini dilakukan melihat peluang bisnis ayam yang sangat menjanjikan.
"Setelah kita melihat peluangnya, di tambah dengan ditetapkannya sekolah SMKN1 Sakra menjadi BLUD, maka kita putuskan untuk membuat pakan ayam,"katanya pada hari senin (06/11).
Pembuatan pakan ayam ini awalnya hanya digunakan untuk ternak yang ada di sekolah. Namuan pada saat dilakukan uji coba, ditemukan hasil yang sangat segnifikan dalam pertumbuhan ayam. Hasilnya kemudian di fosting di akun media yang menyebabkan banyak sekali pernintaan.
"Setelah kita coba pasarkan, ternyata permintaan dari pakan ini banyak, dan ini tentunya membuat kita senang,"katanya.
Hanya saja sambungnya, dengan banyaknya permintaan yang saat ini sudah tembus luar daerah, sekolah tidak mampu memenuhi pesanan. Hal ini dikarenakan dengan alat - alat yang ada disekolah hanya mampu memproduksi pakan yang minim.
"Dalam sehari kita hanya mampu membuat pakan hanya 100 Kilogram, sementara permintaan sangat banyak,"akunya.
Selain dari alat - alat produksi yang sangat minim, sekolah juga terkendala kendaraan Oprasional. Sehingga pesanan pesanan yang ada di luar kabupaten seperti lombok tengah, kota mataram belum bisa dipenuhi.
"Sekarang juga ada pernintaan dari papua dalam jumlah banyak, ini yang sedang kita hitung berapa biayanya,"sebutnya.
Adapun kelebihan dari pakan ini sebutnya, tentunya jauh lebih bagus dari pakan yang ada. Dimana pakan buatan SMKN 1 Sakra ini bisa membuat ayam lebih lahap makan. Kaya protein dan masih banyak juga kelebihan yang lain.
"Rata - rata pelanggan yang sudah beli,memesan lebih banyak lagi, ini tentunya membuat kami kesulitan akibat minimnya peralatan,"katanya
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Sakra Ahmad Sumhaka mengakui kalau alat - alat produksi yang ada di SMK sangat minim. Untuk itu, ia berharap kedepan pemerintah memberikan bantuan mesin yang besar untuk mendukung produksi sekolah.
"Kalau untuk pemasaran saya rasa sekolah tidak kesulitan, karena kita sudah BLUD, meski demikian, kita tentu akan mengurus semuanya di dinas perdagangan agar lebih legal,"katanya.(Irwan)
0Komentar
Berkomentar dengan mencantumkan link promosi otomatis kami hapus.