Kapal penarik kabol arus listrik bawah laut  dari pemerintah pusat untuk membantu suplai listrik di eks KLP Sinar Rinjani Aikmel yang mangkrak di samping dermaga Labuhan Haji. Photo: Rizal
Lombok Timur - Belasan tahun bantuan kapal penarik kabol arus listrik bawah laut  dari pemerintah pusat untuk membantu suplai listrik di eks KLP Sinar Rinjani Aikmel hingga kini mangkrak di samping dermaga Labuhan Haji.


Sementara nilai bantuan kabol tersebut mencapai belasan milyar rupiah,akan tapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Karena mesin yang digunakan untuk menarik ke wilayah pantai ketapang Pringgebaya tidak kunjung datang sampai warga eks KLP Sinar Rinjani migrasi ke PLN.


" Memang betul kabol mangkrak belasan tahun di samping dermaga Labuhan Haji,bahkan sampai berkarat," kata warga Labuhan Haji.


Sementara tokoh Kecamatan Pringgebaya,Judan Putrabaya membenarkan ada bantuan kabol untuk membantu suplai listrik bagi eks KLP Sinar Rinjani waktu itu, bahkan  sebagian alatnya masih berada di Labuhan Haji saat ini.


" Memang betul ada bantuan kabol arus listrik bawah laut untuk warga Eks KLP dulu sebelum migrasi ke PLN," katanya.


Namun begitu,lanjutnya,untuk alatnya tertahan di Tanjung Priok,karena berasal dari prancis,sedangkan pemerintah RI menagih biaya masuk dari Negara pemberi bantuan,tapi tak kunjung diberikan.


Sementara di Labuhan Haji itu terdapat alat berbentuk kapal yang digunakan untuk menarik alat tersebut sampai ke pantai Ketapang Pringgebaya.


"Memang mangkrak kapal yang digunakan untuk menarik alat kabol pemangkit listrik arus bawah laut tersebut di Labuhan Haji," tandasnya.


Kemudian pihak pemerintah Kabupaten Lotim sampai berita ini diturunkan belum ada yang bisa dikonfirmasi mengenai masalah mangkraknya kapal penarik kabol di Labuhan Haji tersebut.‎ (Rizal.)