RNETNEWS,Lombok Timur - Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktifitas (BPVP) Lombok Timur,Sabar menyebutkan kalau dari 1280 Orang kuota tahun 2022 untuk pelatihan bagi para calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang diselenggarakan BLK,dimana yang tersisa masih sebanyak 250 orang.


" Kita masih memiliki sisa sebanyak 250 orang CPMI untuk dilatih sebelum diberangkatkan ke luar negeri,sehingga tentu sisanya masih menunggu onwernya," tegas Sabar kepada wartawan di kantornya,Kamis (29|9).


Menurutnya  kalau sampai bulan November 2022 ini quota yang ada tidak terpenuhi,maka tentunya kami akan kembalikan ke pusat anggarannya yang sudah ada. Karena tidak digunakan untuk menuntaskan program pelatihan bagi CPMI tersebut.


Maka tentunya diminta kepada para owner yang ada untuk segera mendaftarkan CPMI untuk dilatih skil dan ketrampilan. Dengan harapan agar nantinya saat bekerja di luar negeri bisa bekerja dengan baik sebagaimana skil yang dibutuhkan ditempatnya kerja nantinya di luar negeri.


Seperti contoh untuk yang bekerja ke Malaysia pada Sawit pihaknya memiliki areal seluas 15 hektar sebagai tempat untuk pelatihan.


Begitu juga halnya yang pergi magang ke Jepang menjadi tenaga kesehatan dan bahasa korea. Tapi yang jelas CPMI yang sudah mendapatkan pelatihan tentunya siap diberangkatkan ke luar negeri sesuai dengan negara tujuan.


" Kegiatan pelatihan bagi calon buruh Migran Indonesia tentunya fleksibel dengan tentunya bekerjasama pihak Apjati," ujar Sabar.


Lebih jauh Kepala BPVP Lotim,pihaknya juga telah melakukan rakor dengan OPD se-NTB bersama dengan BP3MI dengan memesan quota realisasinya. Dengan memasan quota untuk realisasinya karena waktu mengingat anggaran yang digunakan.


Karena kalau sampai bulan November 2022 mendatang tidak ada,maka tentunya sisa anggaran untuk pelatikan akan kita kembalikan ke pusat.


" Tinggal dua bulan waktunya kalau tidak ada sisanya akan dikembalikan," tambahnya. (rjl)