Terkait dengan adanya tuntutan yang dilakukan oleh atlet dari Cabang Olahraga (Cabor) Futsal dikarenakan sampai saat ini masih belum diberikan uang Pelatda oleh Koni Lombok Tengah. Yang mana jumlah uang yang diberikan tersebut sekitar 9 juta untuk masing-masing atlet sebanyak 9 atlet

Manager Tim Futsal PON NTB dr. Sutama menjelaskan bahwa, pihaknya sudah melakukan silaturahmi dengan ketua KONI pada pagi hari tadi (Senin,11|10) untuk membahas kepastian kapan dana pelatda itu turun. Selain itu juga, pihaknya menanyakan kepastian masalah tunggakan uang pembinaan atlet PON khususnya cabang Futsal untuk kapan akan dicairkan

"Kami hanya meminta untuk uang Pelatda tersebut segera diberikan kepada atlet yang berhak menerima nya," Ucapnya saat dikonfirmasi melalui via WA pada Senin malam (11|10)

Lanjutnya, bahwa uang tersebut nantinya akan diberikan ketika semua atlet sudah kembali dari Papua. Selain itu juga disampaikan oleh pihak Koni bahwa akan mengadakan seremonial sebagai bentuk penghargaan kepada para atlet dengan mengundang kepala BUMD di Loteng dengan harapan bisa merekrut atlet-atlet yang berprestasi di PON sebagai pegawai.

"Untuk nominal uang pelatda tersebut, tadi ketua KONI belum bisa menyebutkan dengan alasan mereka sedang defisit dan sedang berusaha mencarikan dana," Jelasnya

Lebih lanjut, Sutama menerangkan bahwa pihaknya bakan tetap mengawal uang pelatda tersebut sampai dengan hari H. 

"Saya akan tetap mengawal janji ketua Koni tersebut sampai bisa terealisasi. Dan Akhir kata dinamika yang terjadi saat ini di Loteng bisa dijadikan sebagai momentum untuk membangkitkan prestasi olahraga di Loteng,"

"Kita lihat nanti saja semoga beliau bisa komitmen dengan janjianya," Tuturnya

Sementara ditempat terpisah, Ketua Koni Muhammad Syamsul Qomar mengatakan bahwa, pihaknya tidak ada kewajiban terkait uang pelatda. Dimana, sejak mereka menjadi atlet PON semuanya sudah menjadi tanggungjawab Provinsi dan bukan lagi Kabupaten/Kota.

"Kita hanya sifatnya memberikan dukungan partisipatif, harus di luruskan tidak ada kewajiban hanya dukungan atau sumbangan," Terangnya

Kemudian, mengenai dengan dukungan tersebut tidak semua dalam bentuk uang atau materi, suport moral dan publikasi serta lainnya selama berkaitan dengan PON itu semua dukungan, termasuk do’a dari masyarakat juga dukungan.

Selain itu, terdapat penambahan jumlah atlit asal Loteng yang main di PON Papua dari 9 atlet menjadi 14 atlet, tentu semua memiliki hak yang sama. Begitu juga dengan atlet tersebut, jika semua memberikan sumbangan ya kita juga harus perhatikan mereka

"Untul soal jumlah nanti kita kalkulasikan sisa anggaran yang ada, kita pasti sumbang atlit berprestasi tapi sesuai kemampuan keuangan KONI yang di berikan pemerintah," Katanya

"Kami berencana memang memberikan penghormatan kepada para atlit Loteng, namun masih koordinasi sama Pemda karena kita juga dorong Pak Bupati memberikan bonus kepada atlit peraih medali," Pintanya

Selain itu juga pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Koni Provinsi apakah Pak Gubernur akan membuat acara yang sama atau seperti apa nanti kita akan koordinasi, tapi rencana kita memang di Loteng juga ada acara tersebut. (RA)