Puluhan guru honorer Lombok Timur yang tergabung dalam eks honda Kategori 2 (K2) mendatangi pendopo Bupati Lotim Senin pagi buta selesai sholat shubuh (11|10). Guna menemui Bupati Lotim,HM.Sukiman Azmy untuk mengadukan nasipnya untuk diangkat menjadi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Pasalnya para eks honda K2 tersebut telah lulus passing great secara nasional dalam test P3K tersebut. Akan tapi yang menjadi permasalahan tidak ada formasi didalamnya untuk eks honda K2 tersebut.

Maka ini yang membuat para eks honda K2 tenaga kependidikan terus berjuang untuk bisa diangkat menjadi P3K. Dengan mendatangi Bupati Lotim selaku pemimpin di Lotim untuk bisa menerima Jeritan Pilu yang para eks honda K2 Lotim yang sudah belasan tahun,bahkan puluhan tahun berjuang tapi belum berhasil.

" Saya berangkat dari rumah pukul 03.00 wita dari Jerowaru ke Selong untuk menemui Bupati Lotim di pendoponya,dengan kami terlebih dahulu sholat di Masjid Agung Selong baru menemui Bupati Lotim," kata salah seorang eks honda K2 Lotim,H.Abdul Muhid di kantor Bupati Lotim.
Guru SDN 3 Wakan,Kecamatan Jerowaru yang sudah belasan tahun mengabdi  menjelaskan teman-teman eks K2 yang lainnya berasal dari Sembalun,Pringgebaya,Masbagik itu datang bersamaan.Dengan langsung ke pendopo Bupati setelah sholat subuh ke pendopo Bupati Lotim.

Namun begitu tidak langsung ditemui melainkan sabar menunggu di berugak yang ada di pendopo. Tapi sekitar pukul 06.30 wita Bupati keluar dengan langsung naik Mobilnya ke Mataram, akan tapi sempat ngomong nanti siang diterima di kantor Bupati.

" Nanti siang saya terima di kantor,karena ada kegiatan di Mataram,"ujar Muhid menirukan kata Bupati Lotim.

Kemudian lanjutnya, setelah Bupati pergi dari teman-teman eks K2 Lotim sempat mendatangi Kantor BKSDM Lotim untuk menemui Kepala Badan (Kaban).Tapi mau menerima kedatangan kami.

Maka akhirnya langsung ke kantor Bupati Lotim dengan sambil berdiskusi bersama dengan teman-teman eks K2 Lotim.

" Datang subuh baru kami diterima menjelang sholat Azhar oleh Pak Sekda Lotim atas perintah Bupati Lotim demi perjuangan untuk diangkat menjadi P3K," papar H.Abdul Muhid dengan penuh semangat.

Hal yang sama dikatakan eks Honda K2 lainnya,L.Wirajaya yang mengajar di SMPN 1 Masbagik mengaku kalau pemerintah daerah dianggap setengah hati memperjuangkan nasib kami selaku eks honda K2 Lotim.

Pasalnya kami lulus pangsing great secara nasional, akan tapi kami tidak memiliki formasi, apalagi hasilnya jauh lebih tinggi kami dengan yang memiliki formasi tersebut.

" Kami ingin memperjelas status kami yang lulus passing great tersebut," tukasnya seraya mengatakan makanya kami datang ke pendopo Bupati pagi-pagi subuh tapi baru menjelang ashar kami diterima, tapi kami tetap sabar.

Hal yang sama dikatakan eks honda K2 Lotim, Hendri dan Ismarini menegaskan kami datang dari pendopo terus ke kantor Bupati Lotim untuk meminta keadilan dari pemerintah mengenai nasib kami. 

Sementara sudah berapa kami menghadap dari pemegang kebijakan hanya dijanjikan saja untuk diperjuangkan,akan tapi hasilnya masih berjalan ditempat tidak ada perkembangan yang berarti.

" Nasib kami sampai saat ini masih terkatung-katung,sehingga mudah-mudahan pemimpin saat ini mendengarkan jeritan hati kami," tuturnya.

Sementara itu sekitar pukul 14.00 wita lebih para eks honda K2 Lotim masih tetap bertahan di kantor Bupati Lotim, dengan menunggu dan menagih janji Bupati Lotim untuk bertemu. 

Kemudian mendengar Bupati Lotim sudah datang, para eks honda K2 tersebut menyerbu masuk ke dalam ruangan bupati Lotim, akan tapi kembali nasib belum beruntung ketemu Bupati, karena mengarahkan ke Sekda Lotim untuk menerima kedatangan para eks honda K2 Lotim.

" Pak Bupati memerintahkan ke Sekda Lotim untuk menerima kami, dengan Bupati bilang apapun hasilnya segera laporan ke saya," kata eks Honda K2 Lotim, H.Abdul Muhid menirukan lagi kata Bupati.

" Kami diminta untuk segera melengkapi berkas yang ada bagi yang lulus passing great, dengan akan bersurat ke pusat," ujarnya seraya mengatakan kami malam ini melengkapi berkas yang diminta,karena kalau tidak akan akan gedor lagi pendopo dan kantor Bupati,bahkan bila perlu akan mendirikan tenda.‎

Sementara itu Bupati Lotim, HM.Sukiman Azmy maupun Sekda Lotim, HM.Juani Taofik sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi.‎ (SR)