RNETnews.com - Dalam labirin hubungan manusia, perselingkuhan adalah sebuah fenomena yang sering kali membingungkan dan menyakitkan. Artikel ini akan mengupas tuntas penyebab-penyebab utama yang mendorong seseorang untuk berselingkuh dari pasangannya, dengan harapan dapat memberikan wawasan dan mungkin, jalan keluar bagi mereka yang terjebak dalam dilema ini.

1. Ketiadaan Kedekatan Emosional

Ketika jalinan emosional antara dua insan mulai renggang, ruang bagi ketidaksetiaan pun terbuka lebar. Pria cenderung mencari kedekatan emosional yang tidak mereka temukan di rumah, sementara wanita seringkali merasa diabaikan dan tidak dihargai. Ketiadaan penghargaan dan perhatian ini menjadi benih-benih yang pada akhirnya tumbuh menjadi perselingkuhan.

2. Balas Dendam atau Kemarahan

Kemarahan dan keinginan untuk membalas dendam bisa menjadi pemicu kuat bagi seseorang untuk berselingkuh. Terkadang, ini adalah reaksi spontan terhadap rasa sakit yang ditimbulkan oleh pasangan, sebuah upaya untuk ‘membalas’ dan membuat pasangan merasakan rasa sakit yang sama.

3. Mencari Variasi dan Pengalaman Baru

Monotoni dalam hubungan bisa mendorong seseorang untuk mencari variasi. Ini bisa berupa keinginan untuk mengeksplorasi aspek-aspek baru dari identitas seksual mereka atau sekadar keinginan untuk merasakan gairah dan kegembiraan yang telah lama hilang.

4. Faktor Situasional

Terkadang, perselingkuhan terjadi karena kesempatan yang muncul. Ini bisa terjadi karena seringnya berinteraksi dengan seseorang di luar hubungan atau situasi yang memudahkan terjadinya perselingkuhan, seperti perjalanan bisnis atau hubungan jarak jauh

5. Kurangnya Komitmen

Komitmen adalah fondasi dari setiap hubungan. Tanpa komitmen yang kuat, seseorang mungkin merasa lebih mudah untuk tergoda dan akhirnya berselingkuh. Ini sering terjadi ketika seseorang merasa bahwa hubungan mereka tidak memiliki masa depan atau mereka tidak sepenuhnya ‘terikat’ dengan pasangan mereka.

Kesimpulan

Perselingkuhan adalah masalah kompleks yang tidak bisa disederhanakan. Namun, dengan memahami penyebab-penyebab di atas, kita bisa lebih waspada dan mungkin bisa mengambil langkah-langkah preventif untuk menghindari jebakan perselingkuhan. Ingat, komunikasi yang terbuka, kejujuran, dan upaya bersama untuk memenuhi kebutuhan emosional satu sama lain adalah kunci untuk menjaga keutuhan sebuah hubungan.

Artikel ini disusun dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika hubungan dan bukan untuk menjustifikasi tindakan perselingkuhan. Setiap hubungan adalah unik, dan solusi untuk masalah-masalah di dalamnya harus ditemukan melalui dialog yang konstruktif dan empati yang tulus. (red.)