Rnetnews.Com,Selong - Kemarau basah yang terjadi pada putaran musim tahun ini ternyata berdampak buruk bagi petani tembakau. Mengingat musim kemarau tahun ini disertai dengan hujan yang tidak menentu. Terlebih, intensitasnya juga cukup tinggi sehingga membuat area pertanian menjadi basah.
Kondisi alam ini diperburuk lagi dengan musim tanam tembakau yang baru dimulai. Akibatnya, terdapat puluhan hektare tanaman tembakau petani menjadi rusak dan terancam gagal panen.
Salah Seorang Petani asal desa bungtiang kecamatan sakra barat, Amaq El menuturkan, intensitas hujan yang cukup tinggi membuat tanaman tembakau mereka tidak bisa diselamatkan.
Hal ini diperparah karena hujan terjadi pada malam hari yang membuat para petani juga tidak bisa berbuat apa-apa. “Hujan yang terlalu besar dan terjadi pada malam hari membuat petani tidak bisa mengatasinya.
Makanya sekarang tanaman tembakau kita tidak bisa terselamatkan. Di sekitaran sini ada sekitaran 10 hektare yang terendam dan tanaman tembakau mati tidak bisa diselamatkan,” katanya.
Dia berharap agar adanya solusi dari pemerintah untuk mengatasi persoalan ini. Terlebih kondisi tamanam tembakau petani baru saja mulai besar dengan usia sekitar satu sampai dua bulan ditanam.
" Kalau kita melihat kondisi tembakau yang layu ini, kemungkinan bisa diselamatkan dengan menggunakan pupuk urea, tapi persoalannya sekarang, pupuk urea tidak ada dijual,"akunya.
Jika intensitas hujan terus berlanjut, bisa dipastikan bukan hanya puluhan yang akan rusak, tetapi ratusan hingga ribuan hektar dipastikan akan rusak. Sehingga ia berharap agar pemerintanlh segera turun memberikan solusi ke petani tembakau.(WN)
0Komentar
Berkomentar dengan mencantumkan link promosi otomatis kami hapus.