pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (PERKESMAS) bagi koordinator Perkesmas angkatan II di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kamis (18/05). Photo: Istimewa
RNETnews.com,Mataram - Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI, menggelar pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (PERKESMAS) bagi koordinator Perkesmas angkatan II di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kamis (18/05).


Kegiatan ini berlangsung selama 10 hari mulai 8 hingga 18 Mei 2023, pelaksanaannya secara daring (online. red) dan luring (tatap muka. red). Untuk daring terpusat di Kantor Balai Pelatihan Kesehatan Mataram Kemenkes RI, sementara luring atau tatap muka berlangsung di Ballroom Same Hotel Kota Mataram.


Acara tersebut dibuka oleh PLT Direktur Mutu Kesehatan Kemenkes RI yang diwakili Kepala Bapelkes Mataram Kemenkes RI H. Ali Wardana, S.KM.,MSi. .Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan mutu perawatan kesehatan masyarakat.


"bagaimana para tenaga kesehatan atau perawat berintegrasi dengan program lainnya dan juga melakukan kegiatan langsung kepada masyarakat," jelas Ali Wardana.


Secara garis besar ada dua bentuk pelayanan masyarakat, yakni Upaya Kesehatan Peroranga (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). UKP merupakan pelayanan kesehatan yang biasa di lakukan oleh para tenaga kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit.


Sementara UKM merupakan pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan langsung kepada masyarakat, dalam artian petugas turun langsung ke masyarakat untuk melihat kondisi warga dan langsung melakukan tindakan apabila ada warga yang memerlukan pelayanan medis.


Yang dilatih saat ini oleh Bapelkes Mataram Kemenkes RI adalah Koordinator Prakesmas. Nantinya mereka yang berkoordinasi dengan tim Puskesmas untuk turun melihat dan memastikan Upaya Kesehatan atau UKM-nya berjalan lancar.


"koordinator Prakesmas ini biasanya turun bersama semua unsur terkait, seperti Promoes, Progremer TV, Gizi, Kesling, bisa juga langsung bersama dokternya," kata Ali.


Kegiatan pelatihan ini dikuti oleh 30 orang Koordinator Perkesmas, berasal dari seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), baik secara daring maupun luring. (red.)