RNETnews, NTB - Oknum Direktur PT Losinta Group berinisial PJ dilaporkan ke Polres Lombok Timur terkait dugaan menjalankan investasi bodong yang dilakukan oknum tersebut. 


Hal tersebut dibenarkan Kapolres Lotim AKBP Hery Indra Cahyono,Sik,MH saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.


" Memang benar Direktur PT Losinta telah dilaporkan kepada kami," tegasnya, Selasa (28/3). 


Ia mengatakan orang yang melaporkan oknum direktur PT Losinta tersebut berasal dari Pulau Sumatra, Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan. Dengan kejadian hampir tiga bulan lalu,dimana oknum yang dilaporkan tersebut tidak menepati janji sesuai kesepakatan yang telah dilakukan.


Diduga sebelumnya yang bersangkutan membuat sistem investasinya bernama Inox dan sekarang menjadi Losinta dengan berkantor di Kota Selong. Dimana dalam kerjanya dengan memberikan investasi kepada orang yang ingin masuk.


" Adanya laporan tentu kami langsung tindaklanjuti,dengan meminta ketengan terhadap Direktur bersama admin perusahaan tersebut,dan saat ini kami masih melakukan penyelidikan," terangnya.


Mantan Kapolres Lombok Tengah ini menambahkan, dalam menjalankan investasi tersebut dengan sistim bagi hasil dan bergerak pada trending, dan diduga telah merugikan dalam investasi itu dengan mencapai Milyaran Rupiah.


Sementara pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap rekening yang dilaporkan tersebut sudah tidak ada. 


"Maka ini tentunya yang menjadi tugas kita untuk melakukan penyelidikan terhadap persoalan itu. Kita terus mendalami motif yang bersangkutan menawarkan investasi kepada korban yang merasakan dirugikan tersebut," tegasnya


Kapolres Lotim juga menambahkan, dari para pelapor yang datang ke Polres untuk mengadukan persoalan tersebut meminta agar uangnya yang sudah disetorkan untuk melakukan investasi dikembalikan oleh Direktur PT Losinta, karena menurut korban pihak perusahaan Losinta tersebut tidak menepati janji sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat oleh kedua belah pihak.


" Korban meminta uangnya dikembalikan oleh pihak perusahaan tempat melakukan investasi," tandasnya. (Rizal)