Sejumlah ruang jalan rusak di wilayah Lombok Timur ditanaman pohon pisang oleh warga sebagai bentuk aksi protes kepada pemerintah daerah. Photo: Rizal

NTB, RNETAnews - Sejumlah ruang jalan rusak di wilayah Lombok Timur ditanaman pohon pisang oleh warga sebagai bentuk aksi protes kepada pemerintah daerah. Hal ini disebabkan atas kurang cepatnya merespon untuk memperbaiki jalan rusak tersebut.


Seperti yang baru-baru terjadi di ruas jalan kabupaten jurusan Pemongkong-Serewe,kemudian di ruas jalan Desa Jenggik Utara. 


Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lotim,Ahmad Dewanto saat dikonfirmasi mengatakan sebagai warga Negera yang baik tidak baik melakukan penanaman pohon pisang di jalan yang rusak.


Meskipun bagaimana kondisinya,karena jalan bukan tempat untuk menanam pohon pisang. 


" Menanam pohon pisang dijalan yang rusak bukan pada tempatnya," katanya.


Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim menegaskan Pemerintah daerah menyadari sepenuhnya beberapa ruas jalan kabupaten belum bisa tertangani,akan tapi sudah dilakukan inventarisasi.


Sementara kemampuan penganggaran yang sangat terbatas terlebih tahun 2023 ini tidak memperoleh Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagaimana tahun sebelumnya. Melainkan mendapatkan hanya mendapatkan Dana Alokasi Umum (DAU) yang diarahkan dan direncanakan akan digunakan dalam pemiliharan jalan saja.


" Tahun ini tidak ada pembangunan jalan,sedangkan alokasi sebesar Rp 4.1 Milyar untuk pemeliharaan saja dengan tersebar," tandasnya. (Rizal.)