LOMBOK TIMUR-Ratusan mahasiswa Lombok Timur yang tergabung dalam organisasi Cipayung Plus Lotim melakukan aksi di kantor Bupati Lotim, Kamis (14|4). Dengan membawa berbagai isu nasional maupun persoalan yang terjadi di Lotim.

Sementara itu aksi mahasiswa tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian dari sejak dimulai sampai berakhirnya aksi tersebut.

Dalam aksi tersebut para orator aksi secara bergantian menyampaikan orasinya dan tuntutannya. Bahkan meminta kepada Bupati Lotim,HM.Sukiman Azmy untuk menemuai massa aksi guna memberikan penjelasan terhadap apa yang menjadi tuntutannya.

" Bupati Lotim kami minta untuk segera menemui kami atau kami akan masuk masuk ke dalam kantor yang megah tersebut,"kata koordinator aksi,Zakir dalam orasinya dengan lantang di depan kantor Bupati Lotim.

Massa aksinya dalam orasinya menyoroti gagalnya pemerintah Lotim dibawah kepemimpinan Sukiman-Rumaksi (Sukma) dalam menjalankan visi dan visinya dalam Adil Sejahtera dan Aman (ASA) sebagaimana yang didengung-dengungkan pemerintah Lotim saat ini.

Namun dalam realisasi dilapangan belum sepenuhnya direalisasikan janji politiknya,apalagi pemerintah Sukma akan berakhir tinggal satu tahun lebih.

Massa aksi juga menyoroti masalah tingkat IPM Lotim yang berada pada urutan ke-9 dari 10 kabupaten dan kota di NTB,sehingga ini tentunya menjadi persoalan yang sangat serius harus diselesaikan pemerintah Lotim.

" Kami menilai kalau pemerintahan Sukma dinilai gagal menjalankan visi dan misinya dengan slogan ASA tersebut," teriak orator lainnya,Yusro dalam orasinya.

Kemudian massa aksi diterima Sekda Lotim,HM.Juani Taofik akan tapi ditolak oleh massa aksi,karena ingin ditemui Bupati Lotim. Sehingga akhirnya Sekda Lotim masuk ke dalam kantor Bupati.

" Kami tidak mau diterima Sekda Lotim tapi Bupati yang kami inginkan terima mahasiswa,"teriak lantang massa aksi.

Setelah itu perwakilan massa aksi melakukan negoisasi dengan pihak kepolisian untuk diinginkan melakukan penggeledahan atau sweping ke ruangan Bupati Lotim. 

Lalu setelah itu sekitar lima orang massa aksi masuk ke halaman kantor Bupati Lotim untuk menggeledah ruangan bupati,akan tapi sampai di depan ruang Sekda Lotim dari perwakilan massa aksi dicegat oleh sejumlah anggota Pol.PP Lotim.

Dengan tidak memberikan perwakilan massa aksi geledah ruangan Bupati Lotim,sedangkan pihak Pol.PP meminta agar mahasiswa masuk ke ruangan Sekda akan tapi ditolak,sehingga langsung kembali ke barisan massa aksi.

" Kita sudah sepakat diberikan untuk menggeledah ruangan Bupati memastikan benar tidak Bupati berada diruangannya atau diluar,tapi justru kami dihadang anggota Pol.PP sangat disayangkan,"keluh perwakilan massa aksi, Yandis maupun Rohman Ropiki.

Kemudian antara aparat dengan massa aksi sempat saling dorong di depan kantor Bupati,karena berusaha mau merangsak masuk,dengan nyaris terjadi kericuhan,akan tapi berhasil dihalau petugas.

Setelah itu massa aksi membakar ban bekas sambil menyanyikan lagu perjuangan mahasiswa untuk membangkita semangat massa aksi. 

Lalu setelah dilakukan negoisasi aparat dengan massa aksi akhirnya Sekda Lotim diterima mewakili Bupati Lotim. Dihadapan massa aksi Sekda Lotim sangat mengapresiasi dengan aksi yang dilakukan mahasiswa dalam rangka sebagai fungsi kontrol terhadap jalannya pembangunan di Lotim.

Begitu juga meluruskan dan menjelaskan mengenai masalah IPM Lotim berada di urusan ke-8 bukan urutan ke-9 sebagaimana yang disampaikan massa aksi. Sehingga ini menjadi perhatian kedepan bagi pemeruintah daerah untuk terus memperbaikinya.

" Yang perlu diperbaiki agar IPM meningkat adalah bidang pendidikan,sehingga kami mengajak mahasiswa untuk membangun sinergi dan kemitraan dalam mengatasi masalah IPM kearah lebih baik," tandasnya.

Setelah mendengar penjelasan massa aksi melanjutkan aksinya ke kantor DPRD Lotim. Dengan diterima Wakil Ketua DPRD Lotim,Badran Achsyid dengan akan menyampaikan tuntutan massa aksi ke pimpinan.

Massa aksi lalu membubarkan diri setelah menyampaikan pernyataan sikapnya,dengan berjanji akan datang dengan membawa massa yang lebih banyak kalau tuntutan tidak direspon.(SR).