Salim Syarif hudup sebatang kara dan tinggal di pinggir sungai. Rumah yang di buat sendiri memakai bambu dan di kelilingi sampah.Dusun Timuk Rurung Desa Renaing Bat Kecamatan Sakra Barat Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.

Salim bekerja sehari- hari memungut sampah plastik di pinggir sungai dan mengambil kapas yang sudah jatuh dari pohon nya akan di jual untuk biaya makan sehari - hari.

Salim Syarif menjelaskan, sehari hari saya mengambil sampah plastik di pinggir sungai dan mengumpulkan kapas, Ujar, Salim, Kamis,23/09/2021.

" Ya mau gimana lagi syukuri aja walaupun seperti ini kondisi rumah," kata, Salim sambil menjatuhkan air matanya.

" Saya masak sendiri, dan saya tingal sudah puluhan tahun, " Ucap, Salim.

Salim sambil menangis mengatakan, dirinya kalau hujan, saya selalu numpang tidur dirumah warga sekitar dan saya tidur di depan lantainya, terkadang makan tidak tentu karena faktor ekonomi kurang. Hasil penjualan rongsokak yang berhasil saya kumpulkan dalam satu bulan Rp.300 Ribu rupiah.

Ia berharap kepada pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur agar memperhatikanya.

Salim Syarif saat memasak di pondok pinggir kali miliknya. Photo: HK

Kepala Dusun Timuk Rurung Badarudin menyataka siangnya memang tidur di sana (pondok bawah bambu.red), tetapi kalau malam ke rumah warga numpang tidur.

" Rumah itu hanya tempat nya menaruh rongsokan siang nya di sana malam nya kadang di rumah warga," kata, Badrun.

" Tidak main main saya ini Kepala Wilayah loh untuk memberikan keterangan," Tegasnya.

" Terkait Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH ) memang tidak dapat karena salam tidak mempunyai tempat, walaupun dapat paling berapa itupun tidak cukup buat rumah," Tandasnya. (HK)