LOMBOK TIMUR-Kegiatan Event Genre Summit PIK-R Hamzanwadi 2025 yang bertempat di Gedung Aula Pascasarjana Universitas Hamzanwadi Selong,Sabtu (14/6).Dengan peserta Perwakilan Pelajar SMA, SMK dan Madrasah Aliyah se-NTB.

Selain itu kegiatan itu juga dijadikan sarana sosialisasi pencegahan Pencegahan Paham Intoleran, Radikalisme, Ekstremisme, Dan Terorisme (IRET).

Sebagai Nara sumber IPDA Embun Hariadi dari  Perwakilan Tim Cegah Satgaswil NTB Densus 88 AT Polri dan M.Dimas Hidayatullah Wildan,Sekretaris Rumah Moderasi Beragama UIN Mataram yang juga duta cegah Satgaswil NTB.

Dalam penyampaian Perwakilan Tim Cegah Satgaswil NTB Densus 88 AT Polri,IPDA Embun Hariadi menekankan pentingnya menjaga Toleransi antar umat beragama dan tidak mudah terprovokasi terkait isu isu intoleransi seperti berbagai bentuk ketidakpastian, termasuk diskriminasi, kebencian, dan tindakan kekerasan terhadap kelompok yang berbeda berdasarkan agama, ras, etnis.

Maka diharapkan generasi muda  berpendidikan agama yang moderat, menguatkan pendidikan kewarganegaraan, peningkatan literasi digital, serta pembentukan karakter yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan toleransi. 

"  Untuk generasi muda Indonesia dapat terhindar dari paham radikal dan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berkarakter, dan cinta damai," tegasnya.

Sementara Sekretaris Rumah Moderasi Beragama UIN Mataram,Dimas Hidayatullah Wildan mengatakan moderasi beragama adalah upaya untuk mewujudkan kehidupan beragama yang harmonis, damai, dan inklusif di tengah masyarakat yang beragam seperti tidak mengganggu ibadah agama lain, menghargai perbedaan pendapat maslaah agama serta berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan 

Begitu juga pentingnya penguatan Moderasi beragama sebagai upaya untuk menyeimbangkan praktik beragama agar tidak ekstrem, baik terlalu ketat maupun terlalu longgar, serta menghormati perbedaan agama dan keyakinan orang lain

Selain itu ada Empat prinsip utama moderasi beragama di antaranya adalah komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penghargaan terhadap tradisi atau budaya lokal (local wisdom) Ybs menekankan bahwa jika ada yang tidak setuju dengan Prinsip moderasi beragama artinya orang tersebut adalah kelompok Teror

"  Moderasi beragama menjadi kunci dalam membangun sikap toleran dan rukun, di harapkan agar Perwakilan SMA, SMK dan Madrasah Aliah se-NTB agar mengedukasi seluruh lapisan masyarakat terkait penguatan moderasi beragama serta bahaya paham Intoleransi Radikalisme Ekstremisme yang mengarah ke Terorisme," ujarnya.

Sementara Kepala Kementerian kependudukan dan pembangunan keluarga/BKKBN Perwakilan NTB Lalu Makripudin dalam sambutannya mengatakan Perwakilan SMA, SMK dan Madrasah Aliah se-NTB dapat membentuk generasi muda yang sadar akan isu-isu kependudukan, mampu membuat keputusan yang tepat terkait kesehatan reproduksi dan keluarga, serta memiliki karakter yang kuat untuk membangun masa depan yang lebih baik. 

" Meminta agar remaja menghindari pernikahan Dini yaitu pernikahan yang dilakukan pada usia di bawah usia reproduksi yang ideal karna sangat berpengaruh negatif tentang kesehatan adik adik yang masih di bawah umur," tandasnya.(Red)