Aparat kepolisian dan guru saat mendatangi puskesmas tempat puluhan anak yang keracunan. Photo: Istimewa
Lombok Timur - Puluhan siswa SDN 3 Ketapang Raya,Kecamatan Keruak,Kabupaten Lombok Timur mengalami keracunan massal,Rabu (17|1). Keracunan terjadi setelah menyantap abon ikan  yang terbuat dari ikan tongkol dijual salah satu siswa kepada teman-temannya di sekolah dengan harga Rp 1000 perbungkus.


Sementara akibatnya puluhan siswa itu mengalami pusing-pusing,mual dan muntah setelah memakan abon tersebut. Maka terpaksa dilarikan ke Puskesmas dan ada yang dirujuk ke Rumah Sakit Patuh Karya Lotim di Keruak untuk mendapatkan perawatan intensif.


Kemudian kasusnya sudah ditangani pihak kepolisian guna proses penyelidikan lebih lanjut.


Kapolsek Keruak,Iptu Mastar saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima laporan adanya puluhan siswa SDN 3 Ketapang Raya yang mengalami keracunan massal setelah memamakan abon yang dibeli dari teman siswanya sendiri.


" Memang betul ada keracunan massal siswa SDN 3 Ketapang Raya setelah menyantap abon dengan rata-rata mengalami pusing,mual dan muntah-muntah" tegasnya.


Ia menjelaskan memang sebelumnya ada siswa yang membawa ikan abon ke sekolah,setelah itu teman-temannya mencicipinya,karena enak lalu memesan kepada teman yang membawa ikan abon tersebut.


Maka dipesankanlah ikan abon itu kepada neneknya dengan menjual harga Rp 1000 perbungkus.Sehingga hari ini (Rabu,red) dibawakan teman-teman yang memesan itu, akan tapi setelah memakan ikan abon itu siswa mengalami pusing,mual dan muntah.


Kemudian dibawa pulang, akan tapi sampai dirumah siswa mengalami muntah-muntah,sehingga dibawa ke Puskesmas dan rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.


"Totalnya sekitar20 orang yang mengalami keracunan, dimana yang sudah baik diperbolehkan pulang dan ada yang masih dirawat," ujarnya.


Mastar juga menambahkan pihaknya juga mengamankan nenek yang membuat abon dan siswa yang menjual abon ikan ke temannya untuk diminta keterangan.


Termasuk juga abon yang menyebabkan keracunan siswa diamankan untuk nanti dilakukan uji laburaturium.


" Kita amankan nenek yang membuat abon untuk proses lebih lanjut," tandasnya. (Rj.)