NTB,RNETnews – Cuaca Ekstrim yang menerjang Provinsi NTB, mengakibatkan ratusan warga di 10 kabupaten di NTB terdampak mulai dari banjir, Abrasi laut hingga tanah longsor serta angin kencang, menyebabkan keruskan bagunan milik warga.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) dan Ikatan Pegawai Bank Indonesia (IPEBI) Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) NTB menyalurkan bantuan senilai Rp300 juta untuk meringankan beban para korban cuaca ekstrem di sejumlah kabupaten/kota.


Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah menyambut baik dan berterima kasih kepada Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB yang telah menaruh perhatian dan kepedulian kepada warga yang terdampak bencana alam.


“Kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kepedulian ini. Nantinya bantuan ini akan kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk menangani kondisi darurat selama akhir tahun dan awal tahun depan,” katanya.


Lebih lanjut Sitti Rohmi Djalilah menegaskan bawah, pemprov NTB akan melakukan persiapan baik jangka pendek maupun jangka panjang, diantaranya warga yang terdampak cuaca ekstrim akan direlokasi ke tempat yang lebih aman.


“Ya kita akan persiapkan jangka pendek dan panjang , untuk jangka pendek warga harus kiat pindah, tapi banyak warga terdampak cuaca ekstrim mengungsi ke rumah keluarganya, tapi untuk jangka panjangnya harus dipikirkan, harus direlokasi,” jelasnya


Sementara itu, kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia (KPw BI ) NTB, Heru Saptaji mengatakan batuan tersebut sebagai bentuk empat dna kepedulian Bi dan Bank yang ada DI NTB terhadap warga terdampak cuaca ekstrim.


 “Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan kepada warga terdampak cuaca ekstrem, Bank Indonesia bersama dengan Ikatan Pegawai Bank Indonesia (IPEBI), BMPD NTB, dan Bank NTB Syariah memberikan bantuan kepada warga terdampak cuaca ekstrem,” kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji.


Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB berhasil mengumpulkan iuran bantuan bencana sebesar Rp300 juta dengan rincian senilai Rp100 juta dalam bentuk uang tunai dan Rp200 juta berupa barang.


Adapun dalam bentuk barang berupa selimut, terpal, makanan siap saji (mie instan, susu, sarden, abon, biskuit, oatmeal, kecap, dan lain-lain). Ada juga dalam bentuk obat-obatan dan vitamin, minyak kayu putih, minyak telon, popok bayi, popok dewasa, pakaian dan kebutuhan lainnya.


“Yang kita salurkan ada yang berbentuk logistik mulai terpal, hambal makan siap saji, dan ada sebagian dana tunai,” ucapnya


Dalam kesempatan itu, Heru turut menyampaikan empati atas bencana alam yang terjadi akibat cuaca ekstrem di sejumlah kabupaten/kota di NTB, beberapa hari terakhir.


Berdasarkan informasi, jumlah daerah di NTB, yang terdampak cuaca ekstrem menjadi 10 kabupaten/kota dari sebelumnya hanya lima kabupaten/kota, sehingga pengungsi cukup banyak.


Karena kebutuhan yang tinggi, pihaknya kemudian berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB terkait bantuan yang dibutuhkan oleh warga terdampak.


“Alhamdulillah dalam dua hari ini dapat kami respon dengan baik. Semoga semangat dan bantuan kami ini, bisa turut meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak bencana akibat cuaca ekstrem,” ucap Heru.


Dari data BPBD NTB tercatat jumlah warga terdampak cuaca ekstrem yang terjadi sejak Jumat (23/12) hingga Sabtu (24/12) sebanyak 673 jiwa yang tersebar di tujuh kabupaten/kota. Namun terbanyak di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, yang dilanda banjir dan tanah longsor. (red.)