RNETNEWS,LOMBOK TIMUR - Kordinator wilayah Aremania, Askab PSSI Lombok Timur, gabungan kelompok suporter dan pecinta sepakbola Lombok Timur menggelar doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada (01/10) lalu.
Acara yang dihadiri langsung oleh Ketua Askab PSSI, Kapolres dan Dandim 1615/Lombok Timur itu diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Tahlilan, hingga tabur bunga yang bertempat di Lapangan Tugu Selong, Minggu malam (08/10/2022).
Ketua Askab PSSI Lombok Timur, H Rumaksi dalam sambutannya menyatakan duka mendalam kepada keluarga korban, dan memanjatkan doa agar arwah korban diterima di sisi-Nya dan kepada korban yang menjalani perawatan segera mendapatkan kesehatan.
"Kami atas nama pribadi dan masyarakat Lombok Timur mengucapkan duka mendalam, dan berdoa agar arwah para korban diterima amal ibadahnya dan mendoakan kepada korban yang dirawat segera sembuh dan kembali beraktifitas seperti biasa," katanya.
Dia juga mengatakan sebagai ummat beragama, harus meyakini jika apa yang telah terjadi sebagai ketetapan takdir yang harus diterima dengan tegar, sekalipun meninggalkan duka yang amat dalam.
"Kematian adalah takdir, kita tidak tahu seperti apa, kapan dan bagaimana kematian itu menghampiri. Kita harus menerimanya dan mengambil hikmah atasnya," pesannya.
Masih kata sosok yang juga Wakil Bupati Lombok Timur itu, tragedi Kanjuruhan harus menjadi pembelajaran dan momen untuk membenahi sepakbola di Indonesia.
Sebab sambung dia, tragedi kelam itu menjadi perhatian dunia yang tidak boleh terulang dalam sejarah sepakbola. "Tragedi Kanjuruhan ini dukanya bukan hanya dirasakan di Indonesia tapi seluruh dunia, dan ini tidak boleh terulang kembali," tekannya.
Sementara Ketua Kordinator Wilayah Aremania Lombok Timur, Ambon menyatakan doa bersama yang dilaksanakan itu adalah bentuk solidaritas Aremania dan Aremanita Lombok Timur atas peristiwa yang menimpa keluarga besar Aremania di Stadion Kanjuruhan.
"Ini adalah bentuk solidaritas atas tragedi yang menimpa keluarga kami. Apa yang terjadi menyisakan duka mendalam, dan kami berharap kelurga besar Aremania diberikan ketabahan. Salam satu jiwa," tuturnya.
Diketahui, berdasarkan update terbaru dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, hingga hari ini (08/10) total korban tragedi Kanjuruhan sejumlah 704 orang.
Di mana korban meninggal dunia 131 orang, luka ringan sebanyak 550 orang, luka berat 23 orang, dan 37 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit. (Red)
0Komentar
Berkomentar dengan mencantumkan link promosi otomatis kami hapus.