Lombok Tengah - Badan Intelejen Negara (BIN) menjadi pengarah sasaran dan memberikan pemahaman keraguan di masyarakat. 

Mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok, Zaki Dengan melakukan vaksinasi adalah sangat memudahkan kita dalam melakukan perjalanan kemanapun, baik di dalam daerah, luar daerah dan luar negeri sekalipun. Karena seperti yang kita ketahui bersama, bahwa banyak hal yang diwajibkan dengan persyaratan sertifikat vaksin. 

" Ayo Vaksin supaya aman dan sehat, " Ucapnya. 

Semenyata, Kepala Puskesmas Praya, Baiq Yusriati mengungkapkan dimana pihaknya merasa program vaksinasi yang bekerjasama dengan BINDA NTB ini sangat bagus, dimana dalam sosialisasinya sangat bagus, dengan target-target peserta vaksinasi yang lebih banyak jika dibandingkan dengan tanpa kerjasama dengan BINDA NTB. Mengingat pihak dari BINDA NTB juga memberika dukungan dilapangan sesuai kondisi yang diperlukan tim vaksinasi. 

" Jadi saya rasa ini merupakan kerjasam yang baik dalam hal ini. Sekarang ini lebih banyak antusiasme masyarakat dalam vaksianasi dan sasaran-sasaran tempat juga dapat saling memberikan masukan, dan dalam membantu memberikan pengarahan baik dalam keraguan dalam vaksinasi ini, " Ungkapnya. 

" Malah saat ini bukan kita saja yang gencar kesana kemari, tapi banyak juga permintaan dari masyarakat untuk divaksin, terutama untuk CPMI, " Tambahnya. 

Adapun capaian vaksinasi di Puskesmas Praya per hari sabtu 18 juni 2022 tercatat total yangbtelah divaksin yakni sejunlah 81.085 orang dengan akumulatif dari dosis 1 hingga dosis 3. Secara rinci kemudian sejumlah 8.668 untuk yang telah tervaksin booster (lengkap), kemudian 34.975 untuk dosis 2 dalam persentase sekitar 72,8 persen dan 37.442 untuk dosis 1 sekitar 78 persen.
 
" Adapun persentasi atau target Puskesmas Praya dengan catatan Praya dikerjakan vaksinasi oleh RSUD Praya, RSCM, dan Klinik Polres. Artinya mereka tidak diberikan target dari tempat itu dan tidak memiliki target dan mengurangi sasaran Puskesmas sendiri, " Tutupnya. 

Terlebih munculknya sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 perlu segera dicegah dengan meningkatkan kekebalan komunal di tengah masyarakat. Pemberian dosis ketiga atau booster harus segera digencarkan agar ketahanan masyarakat menghadapi risiko penularan Covid-19 tetap memadai. Hal inilah yang mendorong Badan Intelijen Negara (BIN) terus mengintensifkan kegiatan vaksinasi di semua wilayah termasuk di Prov. Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Kabinda NTB, Wara Winahya mengungkapkan bahwa perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin primer 2 dosis tidak cukup. Vaksin hanya 2 dosis, masih kurang manjur terhadap infeksi Omicron, tetapi masih melindungi terhadap kasus penyakit yang parah. Vaksin booster memastikan bahwa lebih banyak antibodi terbentuk, menawarkan lebih banyak perlindungan. 

"Kami rekomendasikan agar orang tua dan orang-orang dalam kelompok berisiko mendapatkan vaksin booster lagi untuk perlindungan ekstra. Pasalnya, kedua varian ini mempertajam kemampuannya untuk menghindari antibodi yang ditawarkan oleh vaksin. Maka dari itu, segeralah mendapatkan booster," ujar Wara.

Dalam upaya mengintensifkan vaksinasi ini, Wara dan tim vaksinasi Binda NTB setiap harinya akan melayani pemberian vaksinasi dosis primer (1 dan 2) serta booster kepada 6.500 orang penerima vaksin. Tim vaksinasi Binda NTB bekerja sama dengan sejumlah Puskesmas yang tersebar di 10 Kab/Kota di NTB.

"Kami optimistis, upaya BIN lewat vaksinasi yang kita gencarkan sejak awal pandemi dapat mengawal kekebalan komunal di masyarakat, sehingga lonjakan kasus positif Covid-19 pun dapat kita halau dengan baik," katanya.

Dia juga berharap, masyarakat tetap menerapkan pola gaya hidup sehat dengan menjaga protokol kesehatan dan melengkapi vaksinasi hingga dosis ketiga, meskipun pemerintah saat ini melonggarkan beberapa kebijakan Covid-19.

"Pemerintah memang mengizinkan untuk tidak memakai masker di ruang terbuka dan tidak ramai, serta melonggarkan kebijakan tes antigen dan PCR saat melakukan perjalanan dalam dan luar negeri. Namun, saya meminta masyarakat tak abai akan ancaman Covid-19 dengan tetap menerapkan Prokes saat beraktivitas dan melengkapi dosis vaksinasi," pungkasnya.