LOMBOK TIMUR-Warga Suryawangi,Kecamatan Labuhan Haji,Kabupaten Lombok Timur melakukan aksi blokir jalan dengan menggunakan palang bambu di jalan kabupaten jurusan Suryawangi yang menghubungkan Dasan Bantek-Timbe Lindur Minggu (29|5). 

Selain itu,warga juga melakukan aksi penyetopan dum truck yang melintas di jalan rusak tersebut. Dengan meminta untuk tidak melewati jalan itu lagi dalam mengangkut pasir karena akan semakin rusak parah.

Sementara dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lotim dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lotim diminta untuk segera memperbaiki jalan tersebut. Hal ini sebagaimana keinginan masyarakat di wilayah Kelurahan Suryawangi.

Lurah Suryawangi,Ziat Wijaya saat dikonfirmasi mengaku tidak menampik terhadap aksi yang dilakukan warganya atas kondisi jalan kabupaten yang rusak parah dilewati dum truck pengangkut pasir tersebut.Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes warga sekitarnya.

" Aksi blokir jalan rusak dan penghadangan dum truck dilakukan dari hari kemarin sampai dengan saat ini sebagai bentuk protes warga," tegasnya.

Menurutnya kalau melihat ruas jalan tersebut tidak cocok dilewati dum truck karena volume jalan tersebut tidak untuk dilewati dum truck yang mengangkut barang berat. 

Sementara dinas terkait untuk segera menindaklanjuti apa yang menjadi kelurahan masyarakat di Suryawangi untuk segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut.Bahkan telah bersurat akan tapi belum ada jawaban.‎

" Kami sebagai aparat pemerintahan dibawah untuk menyampaikan apa yang menjadi aspirasi masyarakatnya ke yang lebih atas," paparnya.

Mantan Kasi Trantib Kecamatan Labuhan Haji menambahkan pihaknya meminta kepada Dinas Perhubungan Lotim untuk memasangkan rambu-rambu lalu lintas larangan bagi truck-truck besar melintas melalui jalan tersebut.

" Harusnya jalan di Suryawangi itu dilewati kendara kecil bukan truck besar yang mengangkut material berat,maka ini yang menyebabkan jalan cepat rusak karena kelebihan kapasitas angkut," tandasnya.

Sementara Kepala Dinas PUPR Lotim,H.Marhaban sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi meski telah berusaha menghubungi melalui telpon selulernya akan tapi belum ada respon.‎(SR).