LOMBOK TIMUR-Anggota Polisi Pamong Praja (Pol.PP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur bentrok dengan puluhan mahasiswa yang melakukan aksi di depan kantor Bupati Lotim,Kamis (31|3).

Pasalnya Kasat Pol.PP Lotim, H.Sudirman yang sedang bersama-sama aparat dari kepolisian mengamankan jalannya aksi mahasiswa di depan pintu gerbang kantor Bupati Lotim. 

Namun kemudian saat itu Kasat Pol.PP Lotim didorong oleh mahasiswa yang melakukan aksi,sehingga dilihat anggota Pol.PP yang berada dalam pintu gerbang.

Maka sejumlah anggota Pol.PP langsung keluar dengan berusaha mencari mahasiswa yang mendorong Kasat Pol.PP Lotim,namun mahasiswa melakukan perlawanan sehingga terjadinya bentrok dan sempat terjadi saling pukul.

Namun untuk aparat kepolisian yang berada ditempat tersebut cepat tanggap dengan melerai kedua belah pihak untuk mundur agar tidak terjadi kericuhan yang lebih besar.

" Silahkan mahasiswa mundur dan teman-teman Pol.PP," kata salah seorang perwira Polres Lotim berada didepan mahasiswa aksi.

Meski tempat terjadi bentrok dan kericuhan dalam aksi yang dilakukan mahasiswa tersebut. Dengan membawa aspirasi dugaan jual beli SK honda yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim dan dugaan bisnis naskah ujian yang dianggap mencederasi pendidikan di Lotim.

" Kami minta aparat penegak hukum mengusut kasus dugaan jual beli SK dan bisnis naskah ujian yang dilakukan Dikbud," teriak orator aksi,Muzakir dalam orasinya.

Aksi yang dilakukan sebelumnya di Kejaksaan Negeri Selong lalu ke kantor Bupati Lotim, akan tapi tidak ada yang menerima dilanjutkan aksinya ke Kantor Dinas Dikbud Lotim dengan membakar ban di depan pintu masuk kantor dinas Dikbud Lotim.

Kemudian aksi diterima Kepala Dinas Dikbud Lotim, Ahmad Dewanto Hadi dengan menjelaskan terhadap apa yang kami lakukan tersebut tentunya mengacu pada ketentuan yang ada. 

" Kalau memang ada datanya silahkan tunjukkan," tegasnya.

Setelah menerima penjelasan selanjutkan massa aksi membubarkan diri dengan berjanji akan melakukan aksi yang lebih besar lagi kalau apa yang menjadi aspirasi tidak direspon dengan baik.(SR).