Mantan Wakil Ketua DPRD Lombok Timur,Hj.Ummi Sarkawi alias Masruri Aini meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lotim untuk melakukan pemangkasan terhadap ribuan tenaga honorer-honorer baru yang diangkat pada masa pemerintahan Sukiman-Rumaksi (Sukma).

Hal ini dimaksudkan tentunya untuk mengurangi beban pengeluaran keuangan daerah, apalagi saat ini Lotim sedang mengalami defisit yang tentunya sangat menguras tenaga pemegang kebijakan di Lotim untuk menutupinya.

" Salah satu cara untuk mengurangi beban defisit di Lotim tenaga honor harus dipangkas,sehingga akan bisa mengarahkan uang yang semulanya digunakan untuk membayar honor dialihkan menanggulangi defisit," tegas Ummi Sarkawi, Minggu (26|9).

Ia melihat semenjak naiknnya kepemimpinan Sukma ini memimpin di Lotim terus  berlomba-lomba mengangkat tenaga honda,tanpa pernah melihat apakah tenaga honda yang diangkat itu akan menjadi beban daerah nantinya.

Sementara  pada satu sisi tenaga honda sebelumnya masih banyak tersebar di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lotim.

" Kenapa tenaga honda yang sudah ada diberdayakan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya yang jumlah cukup banyak, tapi kenapa terus mengangkat tenaga honda oleh pemerintahan saat ini," ujarnya.

Oleh karena,lanjut mantan Wakil Ketua DPRD Lotim,pemerintah daerah hendaknya harus berani mengambil langkah tegas dalam menanggulangi defisit yang terjadi. Dengan berani merumahkan para tenaga honda yang baru diangkat tersebut.

Dengan mempertimbangkan aspek kondisi keuangan daerah yang ada saat ini. Tapi kalau itu tidak bisa dilakukan maka tetap tenaga honda ini akan menjadi beban daerah,karena konsekwensinya mengangkat tenaga honda tentu harus ada honor atau gaji yang diterima setiap bulannya.

" Kalau mengangkat ribuan tenaga honda sudah berapa milyar uang daerah yang dikeluarkan untuk menggaji mereka ditengah kondisi keuangan daerah defisit," tandasnya Ummi Sarkawi.‎ (SR)