Logo LSM PUSAKA NTB

Mataram, RNETnews.com – Aktivis politik sekaligus Ketua PUSAKA NTB, Puspawan Annuri, SH, menyampaikan pandangan dan menegaskan sikapnya terkait isu serta kritik yang berkembang mengenai dugaan pergeseran dana Bantuan Tak Terduga (BTT) Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pernyataan tersebut disampaikannya sebagai bagian dari upaya menjaga suasana yang sejuk dan kondusif menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di wilayah NTB.


Dalam keterangannya, Puspawan menyebut bahwa perhatian publik terhadap pengelolaan anggaran daerah merupakan hal yang wajar dalam kehidupan demokrasi.


“Berbagai pandangan kritis yang muncul seyogianya dipahami sebagai aspirasi korektif dan konstruktif, yang bertujuan untuk memperkuat tata kelola pemerintahan daerah agar semakin transparan dan akuntabel,” ujarnya.


Ia menegaskan bahwa kritik yang disampaikan tidak dimaksudkan untuk menciptakan keresahan atau memprovokasi masyarakat.


“Kritik yang disampaikan tidak dimaksudkan untuk memancing keresahan, memprovokasi masyarakat, ataupun melemahkan legitimasi pemerintah daerah,” tegasnya.


Puspawan juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama menjelang momentum keagamaan dan pergantian tahun.


“Tidak ada niat untuk mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di Provinsi NTB, terlebih menjelang momentum keagamaan dan pergantian tahun yang membutuhkan suasana aman, tenang, dan penuh kebersamaan,” katanya.


Menurutnya, perbedaan pandangan terhadap kebijakan publik hendaknya disikapi secara dewasa dan proporsional.


“Saya mengajak seluruh pihak untuk tidak terburu-buru menarik kesimpulan atau mengembangkan isu secara berlebihan di ruang publik, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman maupun ketegangan sosial di tengah masyarakat,” imbuhnya.


Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa pengelolaan isu yang bijak akan membantu meredam eskalasi polemik yang berpotensi berkembang menjadi perdebatan berkepanjangan.


“Suasana yang kurang kondusif dapat berdampak pada hubungan sosial antar kelompok masyarakat serta memengaruhi rasa aman dan nyaman warga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari,” jelasnya.


Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, Puspawan menilai pentingnya menjaga keharmonisan sosial dan stabilitas daerah sebagai tanggung jawab bersama.


“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan para pemangku kepentingan, untuk saling menghormati perbedaan pandangan dan mengedepankan komunikasi yang sehat,” serunya.


Sebagai lembaga swadaya masyarakat, PUSAKA NTB, lanjutnya, akan terus menjalankan fungsi advokasi kebijakan dan pengawasan publik secara objektif dan berimbang.


“Setiap masukan yang disampaikan ke depan akan tetap berlandaskan data, etika, serta semangat membangun, tanpa menimbulkan kegaduhan yang dapat mengganggu ketertiban umum,” tandasnya.


Dengan sikap terbuka tersebut, Puspawan berharap agar situasi sosial-politik dan jalannya pemerintahan di NTB tetap terjaga dalam kondisi yang kondusif dan terkendali.


“Saya berharap momentum akhir tahun dapat dilalui masyarakat NTB dengan rasa aman, damai, dan penuh kebersamaan,” pungkasnya. (*)