News, Jakarta — Upaya menjaga kondusivitas wilayah menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 terus dimatangkan oleh unsur Tiga Pilar Kebayoran Baru. Hal ini dibuktikan melalui pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) pada Kamis, 4 Desember 2025, pukul 15.30 WIB, bertempat di Aula Gereja Santo Yohanes Penginjil, Jalan Melawai Raya No. 97, Kelurahan Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Rakor tersebut menghadirkan jajaran Tiga Pilar serta perwakilan instansi dan gereja-gereja di wilayah Kebayoran Baru. Hadir dalam kegiatan ini, Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Endy Mahandika, SH., MM., Danramil Kebayoran Baru Mayor Jaminah, Kanit Intelkam AKP Gatot Priasmoro, S.Sos., MH., perwakilan Kecamatan Kebayoran Baru, Dishub, Satpol PP, Damkar, RSUD serta para pengurus gereja dari GPIB, GKI, GBI, Bethany, Santo Yohanes, dan gereja lainnya.

Kegiatan diawali dengan sambutan Kapolsek, Danramil, dan perwakilan Camat, kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab yang berlangsung dinamis. Para pengurus gereja menyampaikan permasalahan, kebutuhan, dan masukan terkait kesiapan pengamanan ibadah Natal.

Salah satu isu yang mengemuka adalah dari Gereja Santo Yohanes, yang menghadapi tantangan arus jemaat karena gedung gereja berada di dua sisi jalan, minimnya lahan parkir, serta kurangnya penyebaran informasi jadwal misa. Menanggapi hal tersebut, Kapolsek mengimbau agar gereja meningkatkan himbauan internal, melakukan pendataan jemaat, serta terus berkoordinasi dengan Dishub untuk pengaturan lalu lintas dan area parkir.

Kapolsek juga mengapresiasi keterbukaan gereja dalam melibatkan unsur Ormas/LSM untuk membantu pengamanan. Dari Gereja Effatha, muncul usulan pembentukan grup komunikasi antar gereja.

Kapolsek menyepakati hal ini dan menyatakan bahwa grup komunikasi akan segera dibuat, serta sosialisasi untuk Ormas/LSM akan dilakukan sebelum apel pengamanan Nataru.

Puskesmas Kebayoran Baru turut menyampaikan kesiapan untuk mendukung penyediaan layanan kesehatan selama periode pengamanan.

Ucapan terima kasih disampaikan Kapolsek atas dukungan tersebut. Sementara itu, Gereja Santa Maria Perawan Ratu telah lebih dulu berkoordinasi dengan pemilik ruko sekitar terkait penggunaan lahan parkir jemaat.

Dishub menyatakan akan meninjau lokasi untuk menyesuaikan teknis pengaturannya.

Dalam kesempatan lain, pengurus Gereja Santo Yohanes menanyakan arti slogan “Jaga Jakarta +”.

Kapolsek menjelaskan bahwa slogan tersebut merupakan arahan Kapolda Metro Jaya dengan makna: Jaga Lingkungan, Jaga Warga, Jaga Aturan, dan Jaga Amanah.

Pengurus gereja juga menyampaikan permintaan penutupan jalan samping gereja serta penataan PKL selama misa Natal berlangsung. Permintaan tersebut diterima sebagai masukan dan akan dikoordinasikan dengan pihak terkait.

Rakor ditutup dengan komitmen bersama seluruh unsur Tiga Pilar dan perwakilan gereja untuk menciptakan suasana perayaan Natal dan Tahun Baru yang aman, tertib, dan kondusif bagi seluruh warga Kebayoran Baru.

Dengan kolaborasi lintas sektor yang solid, Kebayoran Baru optimis mampu menyambut momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan rasa aman dan kondusif.

Sumber : Humas Keb.Baru/Esp.