Aksi Unjuk Rasa di Depan Gedung BNI Selong. 
 
LOMBOK TIMUR,RNETnews.com  - Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Lombok Timur akan kembali melakukan aksi jilid II, dengan menurunkan massa aksi yang lebih banyak dari aksi yang pertama kemarin.

Dengan akan mengepung kantor BNI Selong yang berlokasi di depan kantor Lurah Pancor. Tentunya melibatkan massa aksi yang lebih banyak dari kemarin.‎

" Dalam waktu dekat ini kami akan turun untuk aksi jilid II ke kantor BNI Selong,"kata koordinator aliansi Pemuda dan Mahasiswa Lotim, Rohman Ropiki,Sabtu (8|6).

Ia mengatakan pihaknya telah membangun komunikasi dengan sejumlah elemen pergerakan,mahasiswa dan LSM di Lotim untuk bersama-sama turun menyuarakan aspirasi masyarakat.

Terkait dengan kasus dugaan politisasi dana CSR BNI kepada oknum politikus yang rencananya akan maju menjadi salah satu konstentan dalam Pilkada Lotim tahun 2024.

" Kok bisa dana CSR BNI disalurkan orang partai ini tentu menjadi pertanyaan besar ada apa didalamnya,padahal BNI itu merupakan perusahaan BUMN," terangnya.

Rohman yang juga menyerukan kepada masyarakat di Lotim untuk menarik tabungannya dari BNI dengan memanfaatkan bank milik daerah tempat menabung.

Karena dengan kejadian ini tentunya kepercayaan kita selaku masyarakat terhadap BNI menjadi berkurang.Bahkan bila perlu kita usir BNI dari wilayah Lotim‎

" Jangan kita percaya lagi dengan BNI,karena buktinya sudah ada,maka lebih baik menabung di Bank daerah," pintanya.

Sementara pada hari Kamis tanggal 6 Juni 2024 dari aliansi Pemuda dan mahasiswa Lotim melakukan aksi di kantor BNI Selong. Dengan membakar ban bekas dan nyaris terlibat adu jotos dengan aparat kepolisian.

Massa melakukan aksi dengan mengangkat kasus dugaan dana CSR BNI dipolitisasi untuk kepentingan politik yang tentunya sudah menyalahi ketentuan yang ada.

Kemudian dari Pinca BNI Mataram,Richat Dahlan dalam penyampaiannya dihadapan massa mengatakan kalau penyaluran dana CSR sudah sesuai dengan regulasi yang ada.

Namun kemudian kalau ada yang tidak sesuai tentunya diluar sepengetahuannya,karena dalam penyaluran itu tidak ada unsur politik,sara,ras maupun agama.

" Kita menyalurkan sesuai aturan yang ada," tegasnya. (Rj.)