Direktur RSUD NTB dr. Lalu Herman Mahaputra. Photo: rnetnews

RNETnews.com,Mataram - Operasi pemisahan kembar siam berkaki empat yang langka dan rumit sedang berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah Nusa Tenggara Barat (RSUD NTB). Operasi ini merupakan operasi pertama di RSUD NTB dan melibatkan 16 tim dokter dari berbagai spesialis.


Pasien yang menjalani operasi ini bernama Muhammad Karunia, bayi laki-laki berusia 9 bulan yang lahir dengan kelainan parasitic ischiopagus conjoined twin. Ia memiliki kaki empat yang menempel pada tubuhnya dan kembarannya yang lahir tanpa kepala. Selain itu, ia juga tidak memiliki lubang dubur, sedangkan kantung kemih dan kemaluan berada pada tubuh kembarannya.


Muhammad Karunia adalah anak kedua pasangan Sri Gde Jayadi dan Sri Nurul Hidayati, asal Desa Suwangi Timur, Kecamatan Sakra, Lombok Timur. Ia lahir pada 10 November 2022 lalu dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.


Operasi pemisahan kembar siam ini dimulai sejak pukul 07.00 WITA dan diperkirakan berlangsung selama sekitar 5 hingga 6 jam. Tim dokter sedang melakukan pemisahan organ-organ yang saling terhubung antara kedua bayi, seperti ureter, ginjal, dan usus. Tim dokter juga akan membuat anus untuk bayi Muhammad Karunia,agar dapat buang air besar secara normal.


Direktur RSUD NTB dr. Lalu Herman Mahaputra mengatakan bahwa operasi ini sangat memerlukan keahlian dari berbagai bidang, seperti anestesi, radiologi, urologi, bedah anak, bedah vaskuler, ortopedi, dan bedah plastik. Dua di antara tim dokter adalah dokter ahli dari Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya.


"Alhamdulillah sekali lagi mohon doanya masyarakat Nusa Tenggara Barat bahwa ini yang pertama kali kita lakukan di sini. Semoga operasi pemisahan kembar siam bayi Muhammad Karunia ini berjalan lancar dan sukses," kata Dr. Lalu Herman Mahaputra pada rnetnews.com, Sabtu (05/08/23).


Ia juga mengatakan bahwa bayi Muhammad Karunia dipastikan berkelamin laki-laki setelah dilakukan tes kromosom dan pemeriksaan langsung oleh tim dokter.


"Alhamdulillah sampai saat ini berjalan lancar dan saat ini tim lagi bekerja untuk mengidentifikasi organ yang ada di dalam. Setelah ini terakhir operasi akan dilakukan pembuatan anus ya itu nanti akan berkolaborasi dengan dokter tim dari dokter bedah anak serta tim dari urologi," ujar dokter yang akrab disapa dokter Jek ini.


Dokter Jek juga mengatakan, jika operasi ini merupakan operasi kemanusiaan yang dilakukan oleh RSUD NTB. 


"Operasi ini merupakan wujud hadirnya negara, kami hadir, ini merupakan operasi kemanusiaan dari kami," tandas dr. Jek.


Tim dokter berharap seluruh tahapan operasi berjalan lancar dan tidak ada komplikasi. Menurut tim dokter, prosedur pemisahan yang dilakukan pada kasus bayi kembar siam akan berbeda-beda tergantung pada kondisi bayi. 


Selain proses pemisahan, operasi rekstruksi untuk memperbaiki organ atau bagian tubuh lain yang menjadi dampak dari operasi pemisahan juga sangat penting dilakukan. (red.)