Sawah warga yang mengalami kekeringan. Photo:Riki
RNETnews.com,NTB- Adanya perbaikan di bendungan Surabaya mengakibatkan ribuan lahan pertanian di Desa Tanak Awu dan Desa Penujak terancam gagal panen


Kepala Desa Tanak Awu Lalu Wisnu mengatakan bahwa, sebanyak 7 ribu hektar lahan pertanian yang ada di Desa setempat terancam gagal panen


"Banyak yang terancam gagal, ada juga yang padinya dipaksa panen duluan," katanya Selasa (6|6)


Selain itu, kurangnya saluran irigasi di wilayah tersebut membuat petani kesusahan untuk mengairi sawahnya


"Petani disini hanya harapkan air hujan saja untuk bertani karena kurangnya saluran irigasi itu" ungkap nya


Iapun berharap kepada pemerintah agar lebih memperhatikan wilayah disana, dikarenakan 80 persen warganya merupakan petani


Kepala Desa Penujak Suharto juga mengungkapkan hal yang sama, dimana sekitar 300 hektare lahan pertanian di Desa Penujak juga terancam gagal panen


Hal itu dikarenakan terlambatnya kebutuhan air untuk para petani


"Seharusnya kan sebelum keluar padi itu sudah di aliri air, tapi ini kan telat sekali, maknnya padi petani Kurang bagus bahkan terancam gagal panen," tuturnya


Sementara itu, Mahsun petani di Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut, mengaku hasil pertanian di tanam kedua ini menurun drastis


Dimana sebelumnya, hasil panen di luas lahan 12 are bisa mendapatkan lebih dari 1 ton, namun sekarang hanya mendapatkan sekitar 700 Kwintal saja


"Iya sekarang ini kita panen duluan dan hanya dapat 75 kilogram per are," tuturnya


Mahsun juga menerangkan bahwa air di bendungan Surabaya tidak pernah bisa mengairi sawahnya


"Kita hanya pakai air sumur saja untuk mengairi sawah ini," tutupnya. (Riki)