Seoarng RPK Bulog, Modal Rp5 Juta Dapat Hadiah Motor. Photo: Istimewa

Mataram, RNETnews - Dua Rumah Pangan Kita (RPK) yang notabenenya adalah mitra penjualan pangan Bulog dalam menjaga stabilitas harga pangan diberi penghargaan. Dua RPK ini masing-masing mendapat penghargaan sepeda motor Honda Vario 160 dan Beat.

Dua RPR ini adalah RPK Salwa dan RPK Nasir, juara II dan juara III nasional dengan penjualan pangan terbesar. Juara I nya RPK dari DKI Jakarta.

Hadiah sepeda motor diserahkan langsung oleh Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Abdul Muis dihadapan jajaran, di Kantor Perum Bulog NTB, Kamis (2/3/2023). Diterima langsung oleh Pemilk RPP Salwa, Febby Hertika dan Nasir, pemilik RPK Nasir.

“Kami menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bulog. Ini menjadi motivasi kami lagi,” ucap Febby.

RPK Salwa dibentuk tahun 2016 lalu. Sebagai mitra Perum Bulog untuk menjual produk-produk pangan, modalnya Rp5 juta. dengan modal tersebut, sebagai mitra resmi Bulog untuk penjualan kebutuhan pangan strategis seperti beras, minyak goreng, tepung, gula pasir yang dipasok oleh Bulog. RPK  Salwa di Sandik ini tinggal menjualnya.

Febby mengatakan, dari modal tersebut, kemudian berkembang, berkembang terus menerus dari hasil penjualan produk Bulog. Hingga ia mendapatkan hadiah Honda Vario 160, RPK Salwa sudah menjual produk pangan Bulog hingga Rp1 miliar.

Febby adalah ibu rumah tangga yang fokus melayani pembelian produk-produk pangan Bulog di masyarakat. Harga penjualannya sesuai harga tertinggi yang diatur pemerintah . Hasil dari RPK ini, dari satu outlet penjualan sekarang berkembang menjadi tiga outlet penjualan. Ia melayani pembelian dalam partai kecil dan besar di wilayah Lombok Barat.

“RPK kami juga melayani pemesanan langsung, maupun online. Dan bisa delivery order,” katanya.

Karena itu, ia memotivasi, siapa saja bisa mengikuti keberhasilannya sebagai mitra Bulog. Dengan menjadi RPK.

Hal yang sama juga diungkapkan Nasir, pemilik RPK Nasir di depan Pasar Pagutan, Kota Mataram. Sejak tahun 2019, RPK ini sudah resmi sebagai mitra Bulog.  Nasir mengatakan, usahanya sembako, dan fokus menjual produk-produk pangan dari Bulog. Dan tambahan menjual telur dari mitra lainnya.

Menurutnya, kebutuhan pangan di masyarakat adalah kebutuhan pokok yang tidak putus dicari masyarakat. Sehingga tak susah menjualnya, dan modalpun tak mandek. RPK Nasir juga mengukuhkan penjualan produk pangan Bulog mencapai Rp1 miliar.

 “Alhamdulillah, terimakasih kepada Bulog yang sudah membantu perekonomian kami. ditambah lagi reward,” demikian Nasir.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog, Abdul Muis mengatakan, Bulog sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor pangan juga mengawal tugas negara untuk menjaga stabilitas harga pangan.

Salah satu strategi Bulog untuk menjaga harga pangan tetap stabil adalah menyediakan kebutuhan strategis pangan masyarakat melalui perpanjangan tangan Bulog, yaitu RPK. Di NTB, saat ini jumlah RPK sebanyak 1.257 RPK. Dan akan terus diperbanyak.

RPK – RPK ini tersebar hingga tingkat lapisan masyarakat terendah. Dengan menyediakan pangan pokok strategis dari Bulog, gejolak harga (kenaikan harga) pangan bisa ditekan.

“Kita membuka kesempatan kepada siapa saja menjadi RPK. Cukup hanya dengan menyertakan KTP dan KK, dan menyiapkan modal awal Rp5 juta. selanjutnya Bulog yang mendistribusikan produk-produk pangan yang disediakan Bulog,” katanya.

Bulog menyiapkan marjin (keuntungan) dari setiap produk pangan yang dijual oleh RPK. Misalnya, beras medium. Ditingkat gudang haga belinya oleh RPK Rp8.300/Kg. RPK boleh menjualnya maksimal Rp9.450/Kg, sesuai harga tertinggi yang ditetapkan pemerintah.

Muis mengatakan, kedepan , Bulog menyediakan penghargaan yang lebih besar kepada RPK dengan penjualan terbanyak dan mampu menjaga stabilitas harga pangan dilingkungannya.(*)