LOMBOK TIMUR-Ketua Pemuda Gerakan Kebangsaan (PGK) Nusa Tenggara Barat, Hendrawan Saputra meminta agar inspektorat untuk segera melakukan audit anggaran program kampung inggris.Begitu juga aparat penegak hukum diminta untuk segera turun tangan dalam persoalan program kampung inggris tersebut.

" Anggaran program kampung inggris harus diaudit dan APH juga diminta turun," tegasnya di Selong,Selasa (24|5).

Menurutnya kalau dilihat dari anggaran untuk program kampung inggris yang dipusatkan di Desa Tetebatu Selatan,Kecamatan Sikur tersebut sangat pantastis sekali.

Dimana tahun sebelumnya dianggarkan mencapai sebesar Rp 800 juta,kemudian tahun 2022 ini mencapai sebesar Rp 2,1 Milyar. Sehingga tentunya ini menjadi perhatian publik.

" Kami menduga ada nomenklatur yang salah dalam pelaksanaan program tersebut,sehingga perlu dilakukan audit agar menjadi jelas," pintanya‎

Sementara itu lanjutnya dalam yang semestinya harus dilatih untuk dalam program kampung inggris tersebut adalah para pelaku UMKM maupun pegiat sosial,melainkan siswa yang diduga berasal dari luar kampung.

Maka tentunya program kampung inggris tersebut dinilai tidak mampu mengakomodir kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) sekitar sebagaimana yang tertuang dalam nomenklatur APBD.

" Kami melihat program kampung Inggris tersebut dinilai salah sasaran,sehingga tentunya ini menjadi perhatian dari pemerintah daerah," tandasnya.(SR).