Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur mempersiapkan karung kosong yang siap diisi dengan tanah atau pasir oleh warga yang bermukim di daerah pesisir pantai atau di daerah bantaran sungai.
Kemudian karung kosong yang akan diisi pasir atau lainnya guna menjadi tanggul darurat untuk mencegah masuknya air laut atau air sungai apabila terjadi gelombang pasang atau banjir.
Hal ini ditegaskan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Lotim, Iwan Setiawan dalam keterangan persnya Rabu (8/12).
" Kita siapkan karung kosong kemudian diisi nantinya menjadi tanggul darurat mencegah banjir," tegasnya.
Menurutnya,karung-karung tersebut dipersiapkan bagi warga yang kemungkinan terdampak bencana banjir. Dengan tentunya selalu mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih baik ketimbang menanggulangi.
Sementara masyarakat terdampak bencana dapat mengusulkan karung-karung kososng tersebut kepada BPBD. Dengan tentunya akan memverifikasi setiap permohonan yang masuk, terutama soal lokasi yang kemungkinan terdampak bencana banjir.
" Membangun secara permanen tanggul pencegah atau penghalau banjir memerlukan biaya yang tidak kecil," ujarnya.
Iwan juga menambahkan seringkali kita juga tidak dapat memperkirakan bencana seperti apa jenisnya yang datang kepada pemukiman penduduk, sehingga sulit merencanakan pembangunan konstruksi proyek pembangunannya.
Sementara yang dapat diprediksi yakni derasnya air laut atau gelombang pasang. Itu dapat dicegah dengan membangun pemecah gelombang,akan tapi lagi-lagi anggaran untuk membangun pemecah gelombang pun tidaklah kecil.
" Yang dapat dilakukan lebih praktis dan efisien dari sisi anggaran yakni dengan mengkolaborasikan seluruh kekuatan di tengah masyarakat, sipil maupun militer maupun ormas untuk bersama-sama melakukan pencegahan atau memitigasi bencana tersebut,"tukas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lotim, Iwan Setiawan.
Lebih lanjut, mitigasi bencana sejak awal akan dapat mencegah timbulnya korban jiwa dan kerugian akibat kerusakan infrastruktur.
Karena itu ada pun karung-karung kosong yang disiapkan oleh BPBD hanya dipersiapkan sebagai stimulant untuk menambah kekurangan di tengah masyarakat.
‘’Karung hanyalah salah satu bentuk kesiapsiagaan dari Pemkab Lotim untuk menghadapi kemungkinan bencana banjir. Sedangkan kesiapsiagaan masyarakat dengan meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana," tandasnya.(SR).
0Komentar
Berkomentar dengan mencantumkan link promosi otomatis kami hapus.