Tangkapan layar video viral santri duel adu jotos
Lombok Timur - Pihak Kementerian Agama Lombok Timur hingga kini belum menerima laporan mengenai adanya vidio viral kasus perkelahian dua santri di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di wilayah Kecamatan Masbagik.

" Memang kami belum terima laporan kasus perkelahian dua santri seperti vidio yang viral itu,karena pihaknya akan memastikan terlebih dahulu agar tidak salah nantinya," tegas Kasubag TU Kepala Kantor Kementerian Agama Lotim,Suardi saat dikonfirmasi,Rabu kemarin (27|3).

Menurutnya pihaknya belum berani mengambil sikap kalau belum memastikan kalau kejadian itu terjadi di kecamatan Masbagik,sehingga kroscek dan ricek itu sangat diperlukan sekali agar nantinya tidak menjadi masalah.

" Setelah kita mengetahuinya baru kita bersikap seperti apa nantinya," ujarnya.

Sementara itu pada pemberitaan sebelumnya vidio perkelahian santri salah satu Pondok Pesantren di Kecamatan Masbagik,Kabupaten Lombok Timur yang berdurasi 42 detik menjadi viral di media sosial, Rabu (27|3). 

Dalam vidio tersebut dua orang santri menggunakan seragam lengkap ciri khas pakaian Ponpes tersebut terlihat saling pukul. Dengan teman lainnya menonton perkelahian tersebut,bahkan ada salah seorang santri yang membawa Hand Phone sengaja memvidiokan dan memviralkan perkelahian berada di lokasi.

Begitu juga salah seorang santri mengalami luka di kepalanya sehingga berdarah akibat saling pukul saat tertindih di teras Musolla tempat berlangsungnya perkelahian tersebut.

Kapolsek Masbagik, AKP Ery Armunianto saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima laporan kasus perkelahian dua santri salah satu Ponpes di Masbagik.

" Memang betul kejadianya di Masbagik dan kami telah melakukan cek dan olah TKP,"terangnya.

Ia menjelaskan kasus perkelahian santri yang menjadi viral itu bermula dari saling ejek dan olok-olak di dalam lingkungan sekolah,sehingga terjadi saling cekcok,maka pada saat keluar main kedua kedua santri bertemu dengan terjadi perkelahian,sedangkan teman lainnya menonton.

Sementara pihak Ponpes mengetahuinya setelah pulang sekolah,sehingga pihak Ponpes akan berencana melakukan mediasi terhadap masalah itu agar tidak berlanjut.


" Kasusnya ditangani Unit PPA Polres Lotim untuk penanganan lebih lanjut," terangnya. (Rj.)