Kuasa Hukum Tuan Guru, Hairuman Syahroni MHI. Photo: Dok.RNETnews |
Kuasa Hukum Tuan Guru, Hairuman Syahroni MHI Mengatakan, kasus pernikahan yang gagal ini membuat pihak keluarga merasa malu. Untuk itu, pihaknya akan membawa kasus ini ke jalur hukum untuk diproses lebih lanjut.
"Berdasarkan hasil kesepatan dari pihak keluarga dan pak tuan guru, maka besok pada hari selasa (07/11) kami akan membawa surat laporan ke polres lombok timur atas laporan pencemaran nama baik dan juga penipuan,"katanya. Senin (06/11).
Menurut Syahroni, kasus pernikahan gagal ini bermula pada bulan oktober yang lalu. Dimana sebelum terjadi pernikan, terjadi pertemuan kedua belah pihak antara keluarga wanita dan laki - laki. Dari pertemuan itu, kemudian ditetapkan tanggal akan berlansung lamaran dan pernikahan.
"Dari hasi itu disepakati akan melakukan lamaran tanggal 21 oktober, dan tanggal 4 November akan menikah, tetapi pengantin wanita bisa diambil pada tanggal 1 November,"jelasnya.
Seseuai dengan kesepakatan awal, pada tanggal 1 November tepatnya hari rabu, pihak keluarga dari mempelai laki - laki mendatangi keluarga untuk mengambil wanitanya. Tetapi saat tiba disana, wanita dan bapaknya tidak ada di tempat.
Kemudian dilanjutkan pada hari kamis, pihak keluarga laki - laki, kembali mendatangi keluarga wanita, namun pada saat tiba dirumah wanita, yang ditemukan hanya bapaknya saja. Namun bapaknya memberikan kepastian kalau pernikahan akan berlangsung sesuai dengan jadwal.
Setelah malam sabtu sambungnya, pihak keluarga laki - laki kembali mendatangi keluarga wanita, namun jawaban yang diberikan oleh bapaknya tidak ada kejelasan. Padahal pihak keluarga sudah memotong sapi dua ekor dan membuat acara yang megah untuk acara pernikahan sesuai dengan kesepakatan.
"Dengan gagalnya pernikahan ini, tentunya pihak keluarga merasa sangat malu, ditambah lagi dengan banyak undangan yang sudah hadir pada acara tersebut,"katanya
Agar kasus seperti ini tidak terjadi, pihak keluarga sudah sepakat akan membawa kasus ini ke jalur hukum atas laporan pencemaran nama baik dan penipuan."kalau berbicara materi, sebenarnya kami tidak menghitung, tetapi harga diri kami yang malu,"tandasnya.(Irwan)
0Komentar
Berkomentar dengan mencantumkan link promosi otomatis kami hapus.