RNETNEWS,LOMBOK TIMUR- Kasus pembakaran hotel PT Temada Pumas Abadai yang ada di  wilayah Desa Seriwe kecamatan jerowaru Lombok Timur membuat pihak PT angkat bicara. Bagaimana tidak, selama ini, pihak pemerintah Lotim tidak pernah memperhatikan masyarakat sekitar.

Menurut owner PT Temada Pumas Abadi Surya Jaya mengatakan, kejadian ini akibat pemerintah kurang memperhatikan masyarakat yang ada di wilayah sekitar Hotel, dimana masyarakat meminta akses jalan, meski sudah diberikan, tetapi tetap kurang puas.

"Dan salah jika mereka minta sama pihak perusahaan seharusnya mereka minta sama pemerintah yang berkewajiban penuh untuk melayani masyarakatnya,"katanya.

Menurut dia, pihak perusahaan sendiri sejak sebelum beraktifitas sudah berpikir untuk kepentingan masyarakat, terkait akses jalan, kami dari  Perusahaan sudah memberikan akses jalan sepanjng 600 meter, lebar 7 meter.

Meski demikian, mereka beranggapan bahwa pihak PT tidak berpikir untuk kepentingan  masyarakat. Padahal katanya, selama ini, pihak PT bersama masyarakat sudah memberikan.

"Pemda sendiri apa yang pernah mereka perbuat untuk  masyarakat setempat, mmberikan akses jalan tidak pernah, masyarakat butuh lampu listrik saja jika masyarakat sengklok tidak punya inisiatif untuk membeli kabel supaya bisa menikmati namanya lampu listrik, maka tidak akan pernah ada yang namanya listrik di tempat itu,"akunya.

Dengan kondisi listrik tidak ada sambungynya, kami dari pihak PT kami berkelaborasi dengan masyarakat membelikan tiang bambu dan kabel, hal ini yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah melalui jajaran yang ada  pakah seperti ini tidak mampu memikirkan masyarakatnya.

"Pak Sekda pun pernah janjikan tiang listrik  yan lebih permanen tiga tahun yang lalu, namun semua itu tenggelam dalam catatan belaka,"katanya.

Selain listrik, jalan yang menuju wilayah sekitar tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah daerah, padahal, jalan menuju sekitar lubangnya bisa masuk kerbau, tetapi tidak pernah diperhatikan pemerintah.

" Apa pernah timbun jalan yang lubangnya  bisa masuk kerbau apa tidak..? Seharusnya pemerintah lombok timur ini malu dong,"kesalnya.

Lalu sekarang ketika masyarakatnya minta akses kenpa justru pihak pt.yang harus di korbankan, sementra akses jalan yang seharusnya di hajatkan untuk kepentingan masyarakat oleh pihak PT Temada namun di gunakan oleh pihak pengembala yang hanya datang merusak dan  ada nilai kontribusi ke masyarakatnya sendiri.

"Aneh bin ajaib  kok ada jaman skrng tidak peduli sama kepntingan masyrkatnya sendiri,"kesalnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Lombok Timur HM Juani Taofik yang dikompirmasi terkait janjinya kepada pihak Temada dan masyarakat sekitar belum memberikan  jawaban.(Wn).