RNETNEWS,LOMBOK TIMUR- Ratusan masyarakat yang berasal dari dusun wilayah desa seriwe kecamatan jerowaru kabupaten lombok timur  merusak tembok dam membakar hotel Tamada Pumas Abdi. 

Menurut salah satu masyarakat yang ada di lokasi, kemarahan masyarakat ini disebabkan pihak perusahaan tidak merespon apa yang diinginkan massa untuk membuka lahan sepanjang 100 meter yang dipagari pihak perusahaan. Karena dianggap menghalangi masyarakat yang beraktifitas dan menjemur rumput laut.

"Seperti yang kita ketahui, dengan adanya tembok ini aktifitas masyarakat tidak bisa masuk, seharusnya perusahaan membuka akses untuk masyarakat,"katanya.

sebelum melakukan pembakaran, masyarakat telah meminta kepada pihak PT Tamada dengan cara baik - baik untuk memberikan akses dengan cara membuka tembok, hanya saja, pihak PT tidak mengindahkan permintaan masyarakat banyak.

"Karena tidak diindahkan, massa menjadi marah dengan melakukan aksi pengrusakan dan pembakaran fasilitas milik perusahaan ini,"katanya 

Menurut Masyarakat setempat, pengrusakan dimulai Senin malam (30|1), kemudian berlanjut Selasa (31|1). Akan tapi sebelum melakukan aksi pengrusakan dari kecamatan Jerowaru. pemerintah Kecamatan bersama forkopimcam datang ke lokasi untuk menangkan massa agar tidak melakukan aksi pengrusakan tersebut.

Kemudian massa meminta pihak perusahaan untuk membuka pagar yang ditembok sepanjang 100 meter dari sepadan pantai untuk menjemur rumput laut, sedangkan dari pemerintah kecamatan dan forkopincam setelah situasi aman kembali ke kantornya.

Namun sekitar 30 menit pemerintah kecamatan bersama forkopincam Jerowaru kembali, massa akhirnya melakukan aksi pengrusakan dan pembakaran fasilitas pihak perusahaan, sedangkan tidak berapa setelah kejadian itu aparat kepolisian datang ke TKP untuk mengamankan situasi.

Kapolres Lotim melalui Kasi Humas Polres Lotim, Ipda Nicolas Oesman saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya sudah menerima laporan kasus pengrusakan dan pembakaran fasilitas milik PT Temada Pumas Abadi yang dilakukan massa dari dua dusun di wilayah Desa Srewe.

” Kita sudah terima laporan untuk proses dan situasi sudah diamankan petugas untuk mencegah terjadinya aksi susulan,” tandasnya