Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah menyampaikan presentasi sebagai nominator penerima penghargaan Innovative Government Award (IGA) Tahun 2022, pada klaster Provinsi, di Ruang Sidang Utama Gedung A  Kemendagri. Jakarta, Senin (21/11/2022). 


Mataram, RNETnews - Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah menyampaikan presentasi sebagai nominator penerima penghargaan Innovative Government Award (IGA) Tahun 2022, pada klaster Provinsi, di Ruang Sidang Utama Gedung A  Kemendagri. Jakarta, Senin (21/11/2022). 

Di hadapan Tim Juri yg berasal dari Kementerian Lembaga, Universitas, LSM, dan perwakilan media, Bang Zul Gubernur NTB memaparkan sejumlah inovasi yang menjadi unggulan daerah. Selain NTB, 6 provinsi lain yang terpilih sebagai nominator IGA 2022 adalah Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Barat dan  Jawa Barat dan Provinsi Bali

Inovasi unggulan daerah yang dipaparkan Gubernur NTB diantaranya inovasi layanan masyarakat NTB Care, NTB Mall, Mahadesa, JPS Gemilang sebagai solusi kebangkitan ekonomi di masa pandemi, inovasi OPD dengan kehadiran Brida (STP yang diperluas), Inovasi SMK menjadi Blud SMK dan Teaching Factory untuk mengakselerasi industrialisasi, inovasi industri permesinan, alat transportasi dan EBT melalui STP serta Lombok Sumbawa Fair sebagai bagian dari dampak gelaran event internasional WSBK 2022.

Mengawali presentasi, Bang Zul memaparkan terkait externalitas positif event internasional di NTB. Dimana, gelaran event-event internasional itu berdampak positif bagi kemajuan pembangunan seperti hadirnya jalan bypass Bizam – Mandalika, pengembangan Bandara Internasional, pengembangan RSUP berstandar internasional dan Lombok Sumbawa fair standar internasional.

“Ini di WSBK kemarin yang memenuhi lapangan internasional Mandalika bukan lagi produk dari Jawa Barat, dari China dan lain sebagainya. Semua dari provinsi kami,” tutur Bang Zul.

Pada momentum itu, Bang Zul juga memaparkan tentang keberanian NTB untuk terus melakukan inovasi-inovasi diantaranya inovasi industrialisasi. Seperti sate rembiga yang sekarang sudah dibungkus dengan kemasan, ayam taliwang yang sudah dikalengkan, hingga membuat alat rapid antigen.

“Kami ada berkah dengan hadirnya covid. Ketika provinsi lain memilih ngasih bantuan berupa uang tunai, NTB dengan berani tidak memberikan uang tetapi memberikan komoditas lokal pada masyarakat. Masyarakat tidak bisa nolak karena pemberian. Jadi masker kami buat sendiri serbat jahe buat sendiri, teh kelor, kopi, gula aren, beras, garam, ikan kering, minyak kelapa semua kami bikin sendiri,” ungkap Bang Zul lengkap.

NTB Mall dan Mahadesa juga menjadi fokus paparan Bang Zul. NTB Mall hadir untuk membantu pemasaran produk-produk UMKM yang dibuat masyarakat lokal melalui digital marketing. Inovasi NTB Mall telah membantu para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya di lapak digital. Sedangkan Mahadesa adalah outlet BUMD-BUMD yang menampung produk-produk lokal yang siap memasuki pasar dan diintervensi pemerintah.

Inovasi di bidang permesinan juga disampaikan Bang Zul, Produk yang disampaikan diantaranya Sepeda listrik yang memaknai NTB sebagai green tourism, dokar listrik dan mesin-mesin indutri pertanian. 

“Permesinan ini kita bikin sendiri, mungkin kualitasnya tidak sebagus yang dari China, harganya kadang lebih mahal tapi ada “cost of learning”, dan semua bantuan petani kita semua kita menggunakan mesin-mesin lokal,” tutur Bang Zul menutup presentasi. (rls/red.)